Minggu, 13 Desember 2015

ANAK KEDUA SI BLEKETEPE DENGAN BETINA ANAK RENGGONG SKL

Setelah beberapa kali telur yang dihasilkan dalam kondisi "zonk", akhirnya pasangan ini menetaskan kembali satu ekor dari 2 butir telur yang dierami. Alhamdulillah. Tahun 2015 dibuka dengan menetasnya anak pertama dan sekarang tutup tahun menetas satu ekor pula anak kedua dari kandang ini.

Anak pertama dengan ring merah waTGun spc 04 tidak berumur panjang... Anak kedua ini setelah tadi saya sematkan ring waTGun spc 05 pada usia 8 hari, saya kembalikan ke kandang untuk dirawat oleh induknya. Sangat yakin induknya pasti lebih baik dalam merawat anaknya.

Ini penampakannya:


Walaupun baru pertama kali keluar dari kandang, si 05 ini sama sekali tidak memperlihatkan rasa takutnya pada manusia, bahkan saat saya sentuh mau saya angkat tubuhnyauntuk pemasangan ring, dia berbunyi kik kik kik kik... semoga hal ini sebagai penanda pribadi bermental bagus.

Sebagaimana kakaknya dulu, anak kedua ini masih diproyeksikan sebagai pelapis kekuatan gen unggul di penangkaran kami.

Keluar Glodog
Pada tanggal 17 si 05 mulai keluar glodog. Sebagaimana bila dirawat manusia, saat-saat begini mulai sulit untuk makan, mulai tidak butuh disuapi, pinginnya segera terbang dan mengeksplorasi kemana dia bisa bergerak. Alhamdulillah, si 05 ini tampak sehat meski baru terjun bebas dari glodognya setinggi 2,5 meteran. Sayapnya utuh, kakinya utuh. Ini penampakannya: 



 Jangan lupa makan ya.. Le... Jaga kesehatan, eksplore kandang sesukamu...

Senin, 02 Februari 2015

ANAK PERTAMA SI BLEKETEPE DAN TRAH RENGGONG-SKL

Setelah penantian lama, yaitu sejak akhir 2013, si Bleketepe yang sebelumnya gagal saya jodohkan dengan trah Sadewa SKL karena betina tersebut mati, dan diganti dengan betina trah Renggong SKL, akhirnya mempunyai keturunan pertamanya.

Semalam satu-satunya anak si Bleketepe ini saya pisahkan dari induknya karena sudah 2 malam ini tidak didampingi induk betinanya saat dingin malam menyapa. Ini pertanda si Anak sudah bisa mengatasi dinginnya malam, artinya sudah semakin kuat dan bisa dipisahkan.

Setelah saya pisahkan, langsung saya sematkan ring waTGun-SPC 04 yang berarti terlahir dari kandang SouthpoleCage (kandang sebelah Selatan) yang dihuni si Bleketepe dan betinanya trah Renggong SKL. Karena mengenakan ring nomer 04 maka saya beri nama si Patparaca (ada unsur bunyi angka empat). Disamping itu Padparascha adalah sebutan untuk satu jenis warna yang sangat langka dari batu mulia safir dan oleh karenanya sangat berharga. Dengan menyandang nama Patparaca (agar gampang nulis dan membacanya) diharapkan akan menjadi murai batu yang sangat berharga karena lantunan nyanyiannya yang lain dari yang lain, indah serta cetar membahana, amin...

Inilah penampakan si Patparaca waTGun-SPC 04 sesaat saya pisahkan dari induknya semalam jam 21.00 WIB umur 7 hari. Terlihat masih takut dengan keberadaan manusia.


Dan ini keindahan warna batu saphire padparascha yang saya ambil dari laci mbah Google http://gemstoneartist.com/ warna bunga lotus


Semoga keindahan lantunan nyanyian si Patparaca seindah kilauan batu mulia Padparadscha Sapphire. Amin.

Perkembangan si Patparaca tgl 3 Pebruari 2015


NB. kami berniat menyimpan dulu trotolan ini alias NFS (not for sale / tidak dijual) untuk kami jadikan indukan masa depan di penangkaran kami, mohon maklum....



Selasa, 20 Januari 2015

ANAK PERTAMA PASANGAN SEDAYU


Sudah lama tidak up date info karena perkembangan penangkaran kami yang tersendat oleh berbagai kendala. Induk jantan (si Jango dan si Tabah) maupun betina ada yang mati. Perombakan pasangan. Dan akhir-akhir ini induk betina sering nelor di luar glodog.

Agak lega ternyata pasangan betina si Sedayu yang merupakan anak si Mangar sudah mulai bertelur dan mengeram. Tapi ternyata kami belum diberi amanah untuk membesarkan anaknya. Satu-satunya anak yang menetas tanggal 19 Januari kemarin, pagi ini dibawa keluar oleh induk betinanya dari glodog. Ternyata dikeluarkannya anaknya tersebut karena sudah mati.

Suguhan duka di dinginnya pagi Januari

Sudah 2 malam saya ketahui induk betina tidak berada dalam glodog, tidak kami intip kondisi glodog karena ini baru pertama kalinya mengeram. Saya belum tahu bagaimana perangai si Sedayu, takut marah. Setiap hari selalu menjaga betinanya di depan glodog.

Entah kenapa anak ini mati. Tidak kelihatan induk jantan atau betina membawa makanan untuk berusaha disuapkan, entah karena lemahnya si Anak sehingga tidak bereaksi minta makan atau karena kedinginan akibat cuaca hari Sabtu dan Minggu kemarin sangat dingin karena hujan terus menerus.

Sedayu dan pasangannya

Sedayu

 
Pasangan Sedayu yg merupakan anak si Mangar

Bagaimananpun juga kondisi ini sudah memberi kami harapan besar pada kandang Sedayu yaitu si Sedayu terbukti bisa membuahi sel telur pasangannya. Keduanya pasangan produktif. Semoga tidak lama lagi kami diberi amanah untuk membesarkan banyak "Sedayu Junior". Amin.(f&n)