SILANGAN MEDAN – BORNEO
VARIAN
BARU UNGGUL DI MENTAL
Antusias
kicaumania Bali untuk turun di kelas murai memang tidak se dahsyat di Jawa.
Namun, bukan berarti kelas tersebut sepi peminat. Gregetnya tetap saja kuat.
Bahkan beberapa pemain kini mulai memburu jago-jago baru. Pekan kemarin, ada
transaksi di Bali hingga menembus Rp. 25 juta.
Dari
jago-jago yang sering tampil di Bali, jenis murai Medan memang dominan. Sebut
saja juara I dan runner up Gebyar Tahun
Baru Janger BC (26/12), T-Rex dan Tarsan. Keduanya besutan D’Yan Mengwi.
Belakangan perpaduan Medan dengan Borneo tampil unggul seperti Red King. Juga
dipoles D’Yan.
D'Yan
D’Yan
kini mengoleksi puluhan murai. Tidak sebatas murai Medan tetapi juga perpaduan
antara Medan dan Borneo. Kedua-duanya diakui memiliki keunggulan. Bahkan
perpaduan antara Medan-Borneo diyakini lebih fighter jika bertemu lawan.
“Saat
ini saya sedang mengembangkan murai Medan yang dikawinkan dengan cewek Borneo,”
papar pemilik D’Yan BF. D’Yan juga mengembangbiakkan puluhan murai, cucak rowo,
lovebird dan kenari.
Murai
Medan juga berpeluang untuk menambah perbendaharaan breedingnya. Karena jenis
ini dikenal mendominasi lomba terkini. Breeder ini rata-rata pejantannya pernah
menjuarai minimal di ajang latber, juga bisa diorientasikan untuk basic
kandang. Baik pejantan maupun betinanya.
Kelas
murai di Bali diakui memang baru menyentuh level setengah dari jumlah
gantangan. Namun harga bandrol baik piyik maupun bakalan serta burung juara
tetap merangkak naik. Hal ini tidak terlepas dari langkanya murai tangkapan
hutan yang dijual di pasar, membuat pemain hanya bisa mengharapkan dari hasil ternakan. Dari pantauan di beberapa peternak
murai, harga anakan dari indukan juara berkisar 1-1,5 juta seekor, dimana
sebelumnya sepasang di kisaran 1,5 juta.
Naiknya
harga piyik murai memacu peternak untuk lebih konsentrasi ke jenis tersebut.
Selain D’Yan BF yang kini mengembangbiakkan 6 kandang, Ronggolawe BF yang
sebelumnya menernakkan 5 kandang murai, 6 kandang cucak rowo serta beberapa
lovebird, kini memfokuskan pada jenis murai batu dengan melego indukan cucak
rowonya. “Selain cucak rowo mudah stress, biar lebih focus pada satu jenis”,
papar Ba’awad memberi alasan seraya menambahkan anakan murai kini laris manis.
Terlebih lagi diketahui indukannya pernah juara di lapangan. gde
saya eko blikpapn
BalasHapusom bisa kirim bordan ke'kaltim balikpapan
bisa minta no hp yg ternak bordan
BalasHapus